Sabtu, 30 Januari 2010

Pemeliharaan Lingkungan dan Konservasi Alam

Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah/dianalisa sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Melihat bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhannya sekarang ini banyak yang menggunakan teknologi modern yang tidak bisa dipungkiri akan membawa dampak terhadap lingkungan hidup yang terjadi yakni berubahnya suatu lingkungan dari bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi atau social. Perubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari awal maka akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora, maupun manusia itu sendiri. Oleh karena itu, pemeliharaan lingkungan dan konservasi alam sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis suatu organisasi perusahaan dan perlu dilakukan selain untuk mencegah dampak yang bakal timbul juga untuk memutuskan apakah usaha/kegiatan tersebut layak diteruskan. Hal ini mengacu pada AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL menurut PP Nomor 27 tahun 1999 pasal 1 adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak. Jika ya, maka akan diberikan alternative pencegahannya (Kasmir SE, MM. & Jakfar SE, MM, 2004, hlm.303-304). Menurut pemerintah, tidak semua jenis kegiatan melakukan analisis dampak lingkungan (Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2000 tanggal 21 Februari 2000). Salah satunya yaitu bidang pertambangan dan energi. Apabila perusahaan dalam mengelola SDA tidak sesuai dengan sertifikat pemeliharaan dan konservasi alam maka akan dievaluasi. Dan bila tidak bisa diatasi, maka izin pengelolaan SDA akan dicabut dan akan ditindak pidana sesuai dengan UU yang berlaku. Contohnya yaitu PT Newmont Minahasa Raya dimana telah melakukan pencemaran terhadap Teluk Buyat yakni dengan membuang limbah tambang ke laut sehingga berakibat pada kesehatan penduduk Buyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar