1. DEFINISI
Yang dimaksud dengan hari akhir ada dua macam. Pertama, kehancuran semua alam dan berakhirnya seluruh kehidupan dunia. Kedua, datangnya kehidupan akhirat dan permulaan kehidupan abadi di akhirat nanti.
Jadi kata “ hari akhir ” itu menunjukkan hari terakhir kehidupan ini dan hari pertama serta terakhir dari kehidupan kedua. Sebab hari itu adalah satu dan tiada duanya sama sekali. Karena itu iman kepada hari akhir harus membenarkan pengabaran Allah tentang kehancuran kehidupan dunia ini dan tanda-tanda yang mendahuluinya serta berbagai peristiwa yang terjadi di dalamnya.
Hari akhir adalah hari kiamat, dimana seluruh manusia dibangkitkan pada hari itu untuk dihisab dan dibalas. Hari ini disebut hari akhir karena tidak ada hari lagi setelahnya. Pada hari itulah penghuni surga dan neraka masing-masing menetap di tempatnya.
Beriman kepada hari akhir merupakan ciri muttaqiin ( orang-orang yang bertakwa ).
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah:4 Yang artinya ” Dan mereka yang beriman kepada kitab ( Al Qur’an ) yang telah diturunkan kepadamu ( Muhammad ) dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta yakin akan adanya ( kehidupan ) akhirat .”
Jadi, orang yang mengaku Islam tetapi tidak beriman kepada hari akhir dianggap ingkar kepada Allah SWT.
2. AHAMMIYAH ( URGENSI )
Urgensi atau pentingnya kita beriman kepada hari akhir adalah :
a. Memperkuat keyakinan bahwa Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Adil.
Yang berkuasa menghancurkan alam semesta dengan segala isinya pada peristiwa kiamat kubra. Allah SWT juga akan mengadili dengan seadil-adilnya amal masing-masing manusia ketika di dunia pada yaumul hisab kelak.
b. Memberi dorongan untuk berdisiplin menunaikan ibadah shalat 5 waktu dan ibadah-ibadah lain yang hukumnya wajib. Diterangkan dalam H.R. An-nasai dari Ibnu Mas’ud yang artinya ” Yang pertama-tama dihisab atas seorang hamba ( pada hari akhir ) ialah shalatnya.”
c. Memberi dorongan untuk berdisiplin untuk membiasakan diri dengan sikap dan perilaku terpuji ( akhlakul karimah ) dan menjauhkan diri dari sikap serta perilaku tercela ( akhlakul madzmumah ).
d. Memberi dorongan untuk bersikap optimis dalam hidup. Manusia dalam hidupnya di dunia ini tidak selamanya berada dalam situasi yang menyenangkan, tetapi kadang-kadang berada dalam keadaan menyedihkan. Orang yang betul-betul beriman kepada hari akhir apabila berada dalam keadaan susah ia tidak akan pesimis dan putus asa. Akan tetapi, sebaliknya ia akan bersabar, bertawakal, serta bersikap optimis. Ia menyadari bahwa orang yang selalu bersikap sabar, tawakal, dan optimis tentu akan memperoleh ridha dan rahmat dari Allah SWT.
3. KIAMAT SUGHRA WAL KUBRA
Fenomena kehancuran dunia dan tanda-tanda hari kiamat, setiap makhluk hidup pasti akan merasakannya. Makhluk hidup itu seperti manusia dan binatang, atau makhluk yang berkembang, seperti pohon dan tumbuh-tumbuhan, mempunyai tanda-tanda yang menunjukkan kedekatan ajal dan saat kehancurannya. Dimana manusia menjadi tua dan pikun, sakit dan lemah. Demikian itu adalah tanda dekatnya ajal dan saat kematiannya. Dan binatang pada umumnya seperti manusia, dimana dia akan tertimpa pikun, kelemahan fisik dan sakit-sakitan yang menyebabkan kekuatannya melemah. Sedangkan tumbuh-tumbuhan menjadi menguning, kemudian layu dan mengering, kemudian berguguran. Inilah sunatulloh tentang kerusakan bagian-bagian alam, dimana kehancuran alam secara keseluruhannya didahului tanda-tanda yang menunjukkan deketnya waktu kehancurannya.Tanda-tanda demikian itu telah dijelaskan oleh Allah dan dipilih oleh Rosululloh
Kiamat Sughra
Kiamat sughra berarti kematian tiap makhluk. Termasuk dalam hal ini adalah kerusakan di alam semesta ini, misalnya berbagai macam bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, tanah longsor, ataupun banjir, yang banyak menelan korban jiwa. Sedangkan mati ialah berpisahnya antara jasmani dengan ruh. Jasmani kembali ke aslinya yaitu tanah, sedangkan ruh terus hidup di alam barzakh ( alam kubur ). Mengenai kematian ini Allah SWT berfirman :
Yang artinya: ” Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.Kemudian kepada Kamilah kamu dikembalikan.” ( QS. Al Ankabut : 57 )
Kiamat Kubra
Kiamat Kubra ( kerusakan besar ) adalah hancurnya alam semesta dengan segala isinya. Bumi, matahari, dan bintang saling bertabrakan sehingga mengalami kehancuran total. Manusia, jin, tumbuhan dan hewan seluruhnya mati. Alam semesta yang ada sekarang ini diganti dengan alam semesta yang baru. Peristiwa ini terjadi setelah sangakala pertami kali ditiupkan oleh malaikat Israfil. Hal ini dinyatakan dalam firman Allah yang artinya sebagai berikut ini:
” Maka apabila sagkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan guung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lapuk.” (QS. Al-Haqqah, 69: 13-16 )
”Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah semua yang ada di langit dan di bum, keculai siapa yang dikehendaki Allah.” (Q.S Az-Zumar, 39:68)
”(Yaitu) pada hari ( ketika ) bumi diganti dengan bumi yang lain demikian pula langit, dan mereka semuanya berkumpul menghadap kehadirat yang Maha Esa lagi Maha perkasa.” (Q.S Ibrahim, 14:48)
Keadaan Alam semesta dan segala isinya pada waktu terjadi peristiwa kiamat kubra itu banyak dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran. Kapankah terjadinya kiamat kubra itu? Hanya Allah yang Maha Mengetahui. Tidak ada satu mahluk pun yang dapat mengetahui dengan pasti kapan kiamat kubra terjadi. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir dan kekasih Allah pun tidak mengetahui kapan terjadinya kiamat kubra itu. Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam Quran surat Thaaha 20: 15 yang artinya
”Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.”
3. ALAM BARZAKH
Alam barzakh ialah masa sejak roh itu terpisah dari tubuh sampai hari berbangkit. Allah berfirman dalam QS. Al Mu’minun : 100 yang artinya ” Dan dibelakang mereka itu barzakh sampai hari berbangkit
Kubur itu adalah pintu gerbang akhirat, pintu masuk untuk menemui Allah, untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan selama hidup. Di sana Allah akan memperlihatkan keadilanNya.
Yang dimaksudkan dengan kubur ialah barzakh, meliputi seluruh macam perkuburan. Ada yang berkubur di tanah, ada yang berkubur di dalam perut ikan, di dalam perut binatang buas, di makan burung, atau jadi abu diterbangkan angin. Alam ini jauh lebih luas dan besar daripada alam dunia, bahkan perbandingan antara kedua alam ini sama dengan perbandingan antara alam dunia dengan alam kandungan ibu. Dalam istilah ilmu pengetahuan modern, alam ini biasa disebut dengan alam metafisika, yang mana para ahli telah bersatu pendapat tentang betapa luasnya alam ini jauh melebihi luasnya alam dunia. Dan segala apa yang berlaku di alam ini, jauh lebih mengagumkan daripada yang biasa di atas dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar