Artikel Muslimah - Monday, 27 November 2006
Kafemuslimah.com
Ketika seseorang merasa jengkel terhadap temannya dan tidak mampu membalas dendam, maka ia akan mendengkinya. Hatinya akan mendidih setiap kali namanya disebut-sebut. Ia pun lantas hasud dan mengangankan segala keburukan bagi orang tersebut. Jika sudah demikian, berarti ia sudah masuk ke dalam lingkaran setan kesediha, menuju pergolakan amarah dan penghancurannya, untuk kembali merasa jengkel, lalu dengki, lantas hasud, dst.
Jadi, berhentilah marah dan tenangkanlah diri Ukhti.
Dalam berbagai kesempatan seringkali istilah marah, iri, dan dengki dibahas secara panjang lebar. Selain kesemuanya sebagai penyakit hati, ada salah satu lagi penyakit hati yang sering muncul tanpa disadari. Penyakit ini bernama hasud. Hasud seperti marah, iri, dan dengki juga bermula dari lingkaran setan kesedihan.
Apakah Hasud Itu?
Pernahkah suatu ketika Ukhti mendengar berita baik yang diterima oleh teman kita lantas kemudian merasa bersedih dan berharap kenikmatan yang ia peroleh segeran raib. Itulah hasud.
Sayyid Quthb menjelaskan, Hasud adalah reaksi psikologis terhadap nikmat Allah atas sebagian hamba-Nya disertai harapan keraibannya (dari tangan orang tersebut), baik si penghasud menindaklanjuti reaksi ini dengan upaya riil untuk menghilangkan nikmat tersebut ataupun hanya sebatas reaksi psikologis semata. Hasud adalah kejahatan yang harus dimohonkan suaka dan perlindungan Allah dari segala ekses buruknya.
Abu Hamid Al-Ghazali mengatakan, “Ingat, hasud memang hanya terjadi pada urusan kenikmatan, namun kompetisi/persaingan juga bisa disebut hasud”.
Mengapa Hasud Haram?
Pada hakikatnya, hasud adalah ketidakpuasan terhadap Qadha Allah dan kemarahan atas pengutamaan Allah terhadap satu hamba atas hamba yang lain. Ini adalah perilaku orang munafik.
”Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Q.S. Ali Imran, 3:120)
Bergembira saat seseorang ditimpa musibah adalh keburukan sejenis syamaatah, dan ia adalah saudara sekandung hasud. Orang yang hasud adalah orang yang memusuhi nikmat Allah, marah dengan keputusan Qadha-Nya, dan tidak puas dengan bagian yang telah Dia bagikandi antara hamba-hamba-Nya.
Peringatan Khusus Kaum Wanita
”Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.”(Q.S. An-Nisa, 4:32)
Dikisahkan beberapa wanita berseru, “Andai saja kita laki-laki, tentu kita bisa ikut berjuang sebagaimana mereka berjuang dan kita pun bisa ikut berperang di jalan Allah…”. Ayat diatas pun turun dan melarang kaum wanita untuk berangan-angan menjadi laki-laki (agar bisa mencicipi keutamaan yang diberikan Allah kepada mereka).
Hasud Yang Halal
Rasulullah SAW bersabda, “Dilarang hasud(iri) kecuali pada dua orang: Laki-laki yang dikarunai oleh Allah (kemampuan membaca) Al-Quran lalu ia membacanya siang dan malam, dan laki-laki yang dikaruniai kekayaan oleh Allah, lalu ia menginfakkannya siang dan malam.”(H.R.Al-Bukhari)
Obat Penyembuh Hasud
Hasud bukanlah kezaliman yang harus dilepaskan, sebab ia merupakan musibah antara kamu dan Allah SWT. Akan tetapi yang harus kamu hindari ialah perbuatan-perbuatan yang bersumber darinya. Dan karena hasud termasuk penyakit hati, maka penyakit ini dapat diatasi dengan dua cara :
1. Ilmu
Orang alim adalah orang yang tidak hasud pada orang yang lebih tinggi dan tidak melecehkan orang yang lebih rendah (tingkat keilmuannya).
Ada sebuah pandangan cerdas tentang hasud yang dikemukakan oleh Muhammad bin Sirin, salah seorang tokoh tabi’in. Ia mengatakan,
”Aku tidak pernah hasud pada seorang pun dalam masalah duniawi, sebab jika ia termasuk penghuni surga, bagaimana mungkin aku menghasudinya atas masalah keduniaan sementara ia begitu remeh di surga? Pun jika ia termasuk penghuni neraka, bagaimana aku mau menghasudinya atas masalah keduniaan sementara ia bakal ke neraka?”
Termasuk obat oenawar hasud adalah dengan melihat pahala orang-orang yang memiliki hati yang bersih dari penyakit ini.
2. Amal
Dengan amal proses pengurungan hasud bisa berjalan dengan sempurna. Caranya, cobalah semaksimal mungkin melakukan hal yang berlawanan dengan segala sesuatu yang menjadi konsekuensi rasa hasud, entah itu berupa ucapan maupun perbuatan. Langkah awalnya adalah dengan menggemari apa yang ada di sisi Allah (pahala dab surga).
Hasud adalah senjata makan tuan, sebab ia menghasilkan berbagai mudarat keduniaan maupun mudaratkeagamaan…
Disadur dari
“Manajemen Diri Muslimah”, Buku 2
karangan Dr.Akram Ridha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar