Senin, 28 Maret 2011

Berjuanglah untuk Kebaikan dan Kebenaran, Sepahit dan Sesulit Apapun

Berjuanglah untuk kebaikan dan kebenaran,sepahit dan sesulit apapun.
Bersatulah dalam jamaah, sebenci dan sekecewa apapun.
Karena berjamaah lebih baik daripada sendiri.
Bangkitlah ketika jatuh dan jangan menyerah.
Peganglah prinsip kita selama itu benar.
Bertausiahlah setiap saat agar saudaramu merasa memiliki dan dimiliki.
Jangan tinggalkan yang dibelakangmu, tunggu dengan kesabaran dan keikhlasan.
(Hasan al-Banna)


Sms dari anisyah ini kembali mengingatkanku akan hakikat sebuah ke-istiqomah-an. Hampir yakin seratus persen, pasti setiap individu dalam organisai pernah merasakan kecewa. Entah kecewa terhadap orang-orang didalamnya ataupun terhadap organisasi itu sendiri.


"Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya." Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar." (QS. Az-Zumar:3)


Sungguh, berat rasanya untuk beristiqomah. Ketika kita sudah mantapkan hati, masih tetap ada saja gangguan, problem, dan sebagainya. Bahkan semakin kita merunduk, semakin berat rintangan yang harus kita hadapi.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."
(Al-‘Ankabut ayat 2 dan 3)


Bohong kalau aku bilang bahwa aku tidak pernah kecewa. Sering. Sering aku mengalami kekecewaan, bahkan sampai detik ini. Hingga datang sms tabayun, malam sebelum aku menuliskan blog ini. Seneng campur haru, hingga tak terasa air mataku menitik. Mungkin inilah kekuatan seoarang Muslim. Sejuknya sampai ke kalbu.

Bagi yang belum pernah merasakan kecewa, pasti bertanya-tanya.. Kok bisa sih kecewa? Menurutku_berdasarkan pengalaman pribadi,he_ Mungkin yang pertama, kondisi seseorang sedang labil. Seseorang yang labil sudah pasti selalu mengambil kesimpulan yang kurang tepat. Ia hanya berpikir sebatas idealismenya_bisa dibilang cenderung egois. Kemungkinan yang kedua, sedang stress atau banyak masalah. Bagi seorang aktivis yang mempunyai segudang aktifitas, kemungkinan ini lebih sering terjadi. Misalnya dikejar-kejar proker, deadline LPJ, atau bahkan masalah kuliah pun dibawa-bawa saking banyaknya tugas, dan sebagainya.

Apart of all them, we hope "Semoga kita senantiasa istiqomah berjuang dan beramal dalam jama'ah serta saling menguatkan..!"
Allahu Akbar !