Kamis, 29 September 2011

Kado buat Sang Kakak

oleh Khadeeja

Nanda pikir perkataan itu hanya becandaan belaka namun ternyta itulah harapannya.
Met Milad ka,,,, maaf terlambat untuk mengucapkannya,,, Smoga Allah memberkahi umur kaka yang tersisa,,,, sehat slalu n Good success. mo kado pa nich? Kata nanda yang menulis di wall facebook kakanya (Yulia). Kemudian kakanya membalas,,,”iya gpp… syukran ya de,,,, bawa kaka ipar aja yaa kadonya,,,he
Deeeeggggg,,,,, hati nanda sangat tersentak,,, bnrkah perkataan ini? Atau hanya guyon (bahasa jawa) saja. Nanda merasa kaka serius mengatakan hal tersebut. Dua tahun terakhir ka Yulia memang sangat ingin menggenapkan diennya,,,, namun hal tersebut belum terwujud karena memang jodohnya tak kunjung datang,,,, sudah beberapa kali mencoba ikhtiar namun gagal bahkan hasilnya nol (innocent). Ka Yulia pernah meminta untuk mencarikan dilingkungan kuliah nanda. Akhirnya nanda pun mencoba mencarikan,,,, awalnya nanda bingung harus ke siapakah nanda ngomong seperti itu. Akhirnya nanda beranikan diri ngomong ke kaka kemahasiswaannya,,,
Aslm ka bana? Maaf menggangu!
Wslm, iy gpp,,, da pa nich nan? Da yang bs kk bantu?
Iy ka,, nanda butuh bantuan kk,,,, maaf sblmnya dah mengganggu!
Iy gpp dek,,,, (sambil mengangguk)
Ka,,, ada akhwat yang siap menikah dan beliau sedang mencari ikhwan yg siap pula,,,, apa kaka punya saudara, kerabat dekat yang berkeinginan hal demikian? Ataw barangkali dari teman-teman istri kaka?
Oooo,,,,,, ywdh nanti kk coba bantu dech,,, siapin aja biodatanya! Smoga nanti ada yang berjodoh yaa,,,, karena memang jodoh itu rahasia Allah,,, kita tidak bisa menentukan,,, hanya Allah yang menentukan!
Iy ka aaamiiin,,,, jazakallah khairan katsiran!
Nanda sedikit lega,,, (sambil tersenyum saat keluar ruangan ka Bana) dengan begitu paling tidak ada secercah harapan untuk mewujudkan keinginan kakanya.
Keesokan harinya nanda mengirim sms ke kakanya! (nanda dan kakanya memang terpisah oleh jarak, nanda di Jakarta yang sedang kuliah di sebuah Sekolah Tinggi Ekonomi Islam sedangkan kakanya tinggal dengan ayah dan ibunya beserta kakak dan adik-adiknya di Banten)
Nanda mengirim sms seperti ini:
Aslm Ka Yulia? Pa kabar? Smua kluarga sehat? Oy ka maaf sebelumnya jika nanda sudah lancang, ka,,,, kemaren Nanda coba ngomong ke bagian kemahasiswaanya nanda (Ka Bana) terkait I’itikad baik kaka! Ka Bana meminta biodata kaka, n sudah Nanda serahkan biodata kaka ke Ka Bana. Sekali lagi nanda mohon maaf karena sebelumnya nanda tidak bermusyawarah dengan kaka terlebih dahulu.
Dibalas lah sms tersebut,,,,
Wslm, Alhamdulillah dsni smuanya baik-baik saja. Nanda sndri bagaimana? Sehat? Iy gpp dek,,, asal jangan diberikan kepada orang yang tidak bertanggung jawab saja. Yaaah namanya juga lagi ikhtiar,,,, untuk hasilnya kita serahkan saja sama Allah,,, karena hanya Allah Yang Maha Mengetahui mana yang terbaik buat hambaNya.
Mendapat balasan sms itu, nanda menangis sejadi - jadinya,,,, perasaannya tidak karuan! Nanda pun sampe tak enak makan dan males ngapa-ngapain.
Nanda merasa iba ke kakanya karena di usianya yang hampir kepala tiga belum juga bertemu dengan pendamping hidupnya. Sebenarnya apa yang salah dengan ka Yulia? Apa yang menjadi penghalangnya? Dalam hatinya Nanda terus bertanya-tanya???? Mengapa dan mengapa????? Yaa mungkin Ka Yulia tak berparas cantik dan agak gemuk. Tapi, masa hanya karena itu tidak ada ikhwan yang berani mengkhitbah ka Yulia???? Huuuftttt benar – benar rahasia Allah.
ka Yulia adalah sosok kakak yang sangat perhatian terhadap orang tuanya, adik-adiknya, dan keponakannya yang sangat hiper aktif bahkan terhadap anak – anak muridnya. Ka Yulia memang termasuk perempuan yang sangat penyabar, pekerja keras, mandiri dan cukup pintar juga meskipun predikat kuliahnya hanya memuaskan bukan cumloud di salah satu Universitas negeri di Bogor. Namun terkadang sedikit pelit juga dalam hal makanan makanya agak gemuk,,,, hehe peace!!!!!
Seminggu telah berlalu,,,,,
Dan kali ini ka Yulia yang terlebih dahulu sms,,,,
Aslm…. Gimana de progress dari biodatanya???
Wslm… afwan ka Nanda belum menanyakan lagi ke ka Bana karna ka Bana lagi sibuk dengan kerjaannya dan istrinya yang bentar lagi akan melahirkan. Insya Allah nanti Nanda tanyakan secepatnya, sabar ya kaa!!!
Ooooh ya sudah kalau begitu,,,, belajar yang rajin ya de,,, dan hati – hati di sana.
Iya ka,,,, sama – sama. Salam untuk orang rumah ya! Nanda menghela nafas besar,,,,(haah) sepertinya memang harus segera di konfirmasi!
Keesokan harinya Nanda memberanikan diri menemui Ka Bana untuk menanyakan hal itu.
Aslm,,, Ka Bana maaf mengganggu!
Wslm,,, oh iya gpp,,,,
Ka, Nanda mo menanyakan tentang biodata akhwat yang maren Nanda kasih, gimana ka? Ada progress tidak? Dengan muka memelas Nanda berharap ada jawaban yang membuat hatinya merasa gembira
Oooh tentang itu, sebelumnya maaf ya Naan! Kaka belum sempat menanyakan ke teman – teman kaka karena sesuatu hal. Jadi kaka belum bisa kepastian tentang hal itu. Sekali lagi maaf yaa
Mendengar perkataan ka Bana, rasanya ingin langsung menangis di hadapan Ka Bana,,, Alhamdulillah Nanda bisa menahannya!
Nanda merasa bingung sekali,,,,, entah harus bagaimana menyampaikan hal ini ke ka Yulia,,, sementara ka Yulia sangat berharap akan hal ini. Nanda tidak langsung memberi tahu ka Yulia karena Nanda masih merasa belum siap untuk mengatakannya. Sebenarnya Nanda ingin sekali memberikan kado seperti apa yang diminta oleh Ka Yulia, namun semuanya kembali pada takdir Allah. Manusia hanya bisa merencanakan sedangkan yang menentukan hanya Allah SWT. Nanda akan terus bersabar menunggu hasil dari ka Bana
Seminggu kemudian Nanda memberanikan diri menemui Ka Bana di ruangannya.
Setelah dilihat di ruangannya ternyata ka Bana tidak ada di tempat. Tidak berhenti sampai disitu Nanda terus mencari – cari Ka Bana, ternyta ka Bana sedang mengajar di kelas lain. Akhirnya Nanda menunggu di perpustakaan sampai Ka Bana keluar dari kelas itu,,,, sambil menunggu dalam hatinya Nanda terus berharap semoga kali ini ada kabar baik buat Ka Yulia.
Satu jam kemudian Nanda mencoba kembali mendatangi ruangan Ka Bana dan Alhamdulillah Ka Bana sudah ada di ruangannya. Tanpa basa basi Nanda pun langsung menanyakan ke inti persoalan,,,
Aslm,,, maaf ka mengggangu! Ka gimana follow up nya? Hatinya terus berdegup kencang dag dig dug,,,, sedikit ada rasa takut untuk mendengar jawaban itu.
Wslm,,,, duuuuh Nan smaaaaf banget sepertinya Kaka ga bisa membantu lebih jauh lagi. Kaka sudah coba tanyakan ke teman – teman namun belum ada yang siap. Sekali lagi mohon maaf yaa
Mendengar jawaban itu, Nanda benar – benar ingin menangis sekencang – kencangnya! Ternyata harapan itu belum juga menghampiri ka Yulia. Lagi – lagi proses ini gagal. Kali ini Nanda benar – benar merasa lemas dan entah harus bagaimana dan ngomong apa lagi ke ka Yulia. Nanda terus melamun dan berfikir kemana lagi Nanda harus meminta pertolongan tentang hal ini. Sudah banyak yang Nanda lakukan dan terus mengadu pada Allah,,, namun lagi – lagi sepertinya kita sedang di uji. Nanda yakin Allah tidak akan memberikan ujian kepada hambaNya diluar kemampuan hambaNya (Laa Yukallifullaha Nafsan Illa wus’aha).
Setelah merasa baikan, akhirnya Nanda member tahukan ke Ka Yulia melalui SMS tentang jawaban dari Ka Bana…
Aslm,,, ka ternyta proses melalui ka Bana belum membuahkan hasil,,, dan Ka Bana tidak bisa membantu lebih lanjut. Jadi lagi – lagi Ka Yulia sabar yaa. Dan mohon maaf jika selama ini belum bisa menjadi adik yang baik n belum bisa membawa kaka ipar untuk kaka. (Sambil mengetik sms menetes lah air mata Nanda,,,,)
Wslm,,, oooh begitu! Yasudah tidak apa-apa dan ga usah dipikirkan. Jika sudah waktunya nanti InsyaAllah kaka akan bertemu dengan jodoh Kaka, karena Allah sudah mempersiapkannya dan sudah tertulis di Lauhul Mahfudz. Hanya saja kita tidak tau kapan waktunya dan siapa calonnya.
Nanda hanya membalasnya lagi dengan mengucap “aaamiiin” dan InsyaAllah.

Waktu terus berlalu,,,, Nanda pun sibuk dengan segala aktivitas di kampusnya. Meskipun sibuk Nanda terus berikhtiar untuk kakanya. Kali ini Nanda mencoba melalui dosen akhwat di kampusnya jg. Nanda terus berharap semoga proses yang ini membuahkan hasil. Namun di dalam perjalanannya proses ini pun ternyta harus berakhir juga karena belum ada yang cocok. Lagi – lagi batin Nanda bergolak,,,, rasanya harapn itu sedikit sekali!
Nanda pun kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya. Karena dalam hidup, meskipun kita sedang dalam kesusahan, kita tidak boleh berlarut – larut terpuruk dan meratapi apa yang sudah menjadi ketentuan Allah. Justru kita harus segera bangkit untuk maju…. Life must go on.
Suatu ketika secara spontan Nanda teringat dengan kaka alumni di kampusnya yang bernama Agus. Nanda pun mencari tahu tentang kaka alumninya itu kepada orang terdekatnya. Alhamdulillah ada adik kelas Nanda yang mengenal Ka Agus. Nanda pun langsung menemuinya dan menceritakan I’tikad baik itu dan sedikit menanyakan perihal ka Agus.
Aslm,,, akh maaf menggangu! Akh, Ka agus itu belum menikah kan?
Wslm,,, iya belum ka. Ada pa ka? Koq tumben tiba – tiba kaka menanyakan ka Agus? Hayooooo pasti ada apa – apa nya nich,,,, lulus kuliah dulu ka baru memikirkan sang calon pendamping hidup. Hehe,,, sambil cengar cengir (adik kelas itu ngecengin Nanda, namun Nanda tak sdikit pun marah)
Hehe,,, iya – iya. Tapi emang saat ini lagi nyari sih,,, tapi buat kakanya ka Nanda. Gimana kaka bisa minta tolong? Tolong tanyain ke ka Agus yaaah. Kalau bisa secepatnya biar kita langsung dibuatkan rumah di syurga. Menyemangati sang adik kelas dengan kata – kata itu sambil senyum – senyum kecil.
Dua hari kemudian, sang adik kelas itu meminta sedikit biodata tentang ka Yulia.
Setelah itu, cukup lama tidak ada kabar lagi. Akhirnya Nanda sendiri yang bertindak dengan cara langsung sms ke ka Agus,,,, awalnya Nanda takut kalau cara seperti itu tak ahsan. Namun Nanda berfikir,,,, “ saya ini kan adiknya, jadi saya bisa menjadi perantara untuk proses ini ” insyaAllah tidak akan menimbulkan fitnah!
Hari itu Nanda langsung meng-sms ka Agus,,,
Namun tidak ada balasan dari ka Agus,,, Nanda berkhusnuzhon “ mungkin saja ka Agus sedang sibuk jadi belum sempat membalas sms Nanda.
Sampai berhari – hari ternyata balasan itu tak kunjung datang. Sedikit pesimis namun Nanda tetap berikhtiar. Jalan lain ditempuhnya yaitu melalaui situs facebook. Kebetulan waktu ka Agus sedang OL (On Line).
Aslm,,, ka? Maaf mengganggu! Kaka kenal dengan Rino?
Wslm,,, kenal!
(dalam hati Nanda, iiiih jawabnya koq gitu doank,,, balik nanya kee)
Alhamdulillah,,,, ka saya Nanda kaka kelasnya Rino. Apa Rino sudah bilang ke kaka kalau ada akhwat yang berta’aruf dengan kaka….
Belum,,,,
(Nanda sedikit kesal, karena jawabannya pendek – pendek dan tak ada penjelasan)
Ooo begitu? Ya sudah,,, kalau gitu Nanda langsung ngomong ke kaka aja dech,,, jadi gini, seperti yang tadi saya sampaikan bahwa ada seorang akhwat yang insyaAllah sudah siap menikah dan beliau ingin mencoba berta’aruf dengan kaka barangkali ada kecocokan dan berjodoh. Apa kaka bersedia?
Hmmmm,,, gimana ya???
Iya gimana ka bersedia atau tidak,,, ataw kaka sudah punya calon?
He,,, iya gitu dech,,, kecuali akhwat itu mau menjadi yang ke 2, 3 atau 4.
(astaghfirullah,,, ko gini,,,, ni serius apa engga sih,,, dalam hati Nanda menggerutu)
Iiiiiih serius ka? Kalau memang benar kaka sudah punya calon maka saya tidak akan melanjutkannya. (dengan muka sedikit cemberut)
Dua rius!
Ooo jadi benar,,,, ya sudah syukon ya ka,,, dan maaf sudah mengganggu!
Iya sama – sama.
Hmmm… sungguh luar biasa! Lagi – lagi mengisahkan kegagalan dan kesedihan. Yaaah inilah sebuah proses, apapun hasilnya itulah yang terbaik dan ada banyak ibroh (hikmah) yang harus diambil.
Berhenti sejenak memikirkan hal itu,, namun tetap dan terus mengadu serta berdo’a di setiap sujud panjng Nanda kepada Allah SWT. semoga ka Yulia di dekatkan dan dipertemukan dengan jodohnya,,, aaamiiin! rasanya sudah tak sanggup lagi untuk menghadapi ujian ini meskipun secara tidak langsung Nanda yang menjalani. Namun Nanda bisa merasakan betapa lebih galaunya perasan ka Yulia mengenai jodohnya yang tak kunjung datang. Desakan dari orang tua dan teman – teman. Mungkin ada rasa sedikit iri ketika melihat teman – teman sebaya ka Yulia yang sudah menikah dan mempunyai anak, betapa sedihnya dan merindunya akan hal – hal itu. Hal tersebut tak membuat ka Yulia gampang menyerah dan terus melakukan hal – hal yang positif dan terus berkarya sambil menanti waktu yang tepat yang telah Allah tetapkan. Yaaah mungkin inilah waktu yang terbaik ka Yulia untuk terus meningkatkan ibadah dan lebih mempersiapkan diri untuk mengarungi bahtera rumah tangga nantinya sebelum jodohnya benar – benar datang.
Mungkin sampai detik ini Nanda belum bisa memberikan KADO BUAT KAKAK,,,, tetapi Insya Allah akan indah pada waktunya. MAN SHABARA ZHAFIRA dan INNALLAHA MA’ASH SHABIRIIIN!!!!